Purwosari - Sebagai langkah mendukung program Gerakan Desa Sehat Dan Cerdas, Pemkab Bojonegoro melakukan pendataan dan pembinaan. Maka Camat Purwosari mengadakan pembinaan anak drop out sekolah. Termasuk Tim Pelaksananya melakukan pembinaan di Desa Purwosari (16/6).
Selain tim dari kecamatan, hadir anak dan orang tua/wali, wali amanah, BPD dan Diknas Pendidikan. Pembinaan yang berlangsung di Balai Desa Purwosari lebih benyak bersifat dialog.
Kepala Desa Purwosari H. Harijanto mengatakan, dengan pembinaan ini siswa yang drop out mau sekolah. Asal orang tua mau dan mendukung, apalagi nanti pemkab juga membantu. "Nanti bisa diajukan untuk dana pendidikan,"katanya.
Wali Amanah Desa Purwosari Soeyatno mendorong agar anak yang drop out untuk mau bersekolah lagi. Nanti kalau ada kesulitan, konsultasi dengan desa. "Eman mbah, kalau putrane ndak disekolhkan. Gimana masa depan anaknya nanti,"ujarnya.
Dalam dialog dengan tim terungkap bahwa anak mereka tidak sekolah memang ada masalah. Ada yang karena bertengkar dengan teman, kemampuan anak yang rendah dan tidak mampu membiayai anak. "kita data dulu, nanti ada program dari pemerintah. Yang drop out SD dapat ikut kejar paket A," kata Pujiono, SHi dari Disdik.
Pada akhirnya orang tua murid mengharap bantuan dari pmerintah. Alhamdulillah pak, Pemerintah merhatekne kulo. Wingi kantuk bedah rumah, niki putu kulo bade disekolahke," ungkap Ranti (66) dengan penuh harap. (SKR/Simbahgerit)
Selain tim dari kecamatan, hadir anak dan orang tua/wali, wali amanah, BPD dan Diknas Pendidikan. Pembinaan yang berlangsung di Balai Desa Purwosari lebih benyak bersifat dialog.
Kepala Desa Purwosari H. Harijanto mengatakan, dengan pembinaan ini siswa yang drop out mau sekolah. Asal orang tua mau dan mendukung, apalagi nanti pemkab juga membantu. "Nanti bisa diajukan untuk dana pendidikan,"katanya.
Wali Amanah Desa Purwosari Soeyatno mendorong agar anak yang drop out untuk mau bersekolah lagi. Nanti kalau ada kesulitan, konsultasi dengan desa. "Eman mbah, kalau putrane ndak disekolhkan. Gimana masa depan anaknya nanti,"ujarnya.
Dalam dialog dengan tim terungkap bahwa anak mereka tidak sekolah memang ada masalah. Ada yang karena bertengkar dengan teman, kemampuan anak yang rendah dan tidak mampu membiayai anak. "kita data dulu, nanti ada program dari pemerintah. Yang drop out SD dapat ikut kejar paket A," kata Pujiono, SHi dari Disdik.
Pada akhirnya orang tua murid mengharap bantuan dari pmerintah. Alhamdulillah pak, Pemerintah merhatekne kulo. Wingi kantuk bedah rumah, niki putu kulo bade disekolahke," ungkap Ranti (66) dengan penuh harap. (SKR/Simbahgerit)
Anda sedang membaca artikel berjudul
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus