Purwosari - Bersih Desa Purwosari (21/8), merupakan tradisi masyarakat yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Bersih Desa merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas rizki yang telah diterima dari yang kuasa. Dengan disyukuri diharapkan kebaikannya ditambah dan desa dijauhkan dari musibah.
Menurut Ketua Panitia Bersih Desa, Sandi,"Bagi masyarakat bersih desa merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Pesarean/makam mbah Gerit pada hari Jum'at Pahing," ujarnya.
Masyarakat membuat nasi dengan bumbu tahu, tempe, telur, mie dan ikan. Mereka berkumpul di pesarean Mbah Gerit untuk menggelar bersih desa. "ini masaknya dari pagi," ucap yati (34) sambil menunjukan nasi yang dibawa.
Menurut Ketua Panitia Bersih Desa, Sandi,"Bagi masyarakat bersih desa merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Pesarean/makam mbah Gerit pada hari Jum'at Pahing," ujarnya.
Masyarakat membuat nasi dengan bumbu tahu, tempe, telur, mie dan ikan. Mereka berkumpul di pesarean Mbah Gerit untuk menggelar bersih desa. "ini masaknya dari pagi," ucap yati (34) sambil menunjukan nasi yang dibawa.
Warga berkumpul di pesarean Mbah Gerit. "Enak mas, udaranya sejuk karena banyak pohon yang rindang", ujar Sipan (62) salah satu warga Desa Purwosari.
Acara dimulai dengan pembukaan. Kemudian sambutan Kepala Desa Purwosari. "Mari kita jaga budaya bangsa agar lestari," ujar H. Harijanto. Selanjutnya laporan keuangan perolehan hasil iuran warga. Acara ditutup do'a oleh Kaur Kesra Desa Purwosari, yang diamini warga. Dan nasipun dibagi bersama.
Gamelan dibunyikan, pagelaran wayang kulit dimulai. Wayang kulit digelar siang dan malam. Dengan dalang Ki Sunyoto Sarimun dari Desa Mbanjarejo Kecamatan Padangan pada malam harinya, yang asli kelahiran Desa Purwosari. (SKR/Simbahgerit)
0 komentar :
Posting Komentar