Purwosari - Bersih Desa Purwosari (15/10), merupakan tradisi masyarakat yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Bersih Desa merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat atas rizki yang telah diterima dari yang kuasa. Dengan disyukuri diharapkan kebaikannya ditambah dan desa dijauhkan dari musibah.
Menurut Ketua Panitia Bersih Desa, Sandi,"Bagi masyarakat bersih desa merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Pesarean/makam mbah Gerit pada hari Jum'at pahing. Masyarakat disamping membuat nasi tumpeng (ambeng-red bahasa masyarakat Desa Purwosai) diminta bantuan berupa dana. Setiap kepala keluarga rata - rata membantu 40 ribu rupiah. Untuk tahun ini sumbangan masyarakat sejumlah 16.800.000 rupiah," ujarnya.
"Semangat gotong royong nampak saat pengecatan pagar pesarean, membuat panggung untuk wayang bahkan pembersihan pesareanpun dilakukan bersama. Sehingga masyarakat guyub rukun," ujar Hasyim (23) ketua sinoman Desa Purwosari. Bambu yang dipakai merupakan bantuan warga sekitar. "Warga tidak keberatan, ketika kami minta bambu untuk pagar pesarean,"ujarnya.
Masyarakat membuat nasi dengan bumbu tahu, tempe, telur, mie dan ikan. Mereka berkumpul di pesarean Mbah Gerit untuk menggelar bersih desa. "ini masaknya dari pagi," ucap yati (34) sambil menunjukan nasi yang dibawa. berkumpul bersama keluarga dibawah pesarean Mbah Gerit. "Enak mas, udaranya sejuk karena banyak pohon yang rindang", ujar Sipan (62) salah satu warga Desa Purwosari.
Kepala Desa Purwosari, H Harijanto menyampaikan bahwa dengan bersih desa yang berlangsung menunjukan bahwa kepedulian masyarakat terhadap budaya tidak luntur. Hal ini nampak dengan gotong royong yang kuat. Dengan pagelaran wayang kulit sehari semalam suntuk enunjukan bahwa warga Desa Purwosari turut melestarikan budaya bangsa. "Mari kita jaga budaya bangsa agar lestari," ujar H. Harijanto.
Acara ditutup do'a oleh Kaur Kesra Desa Purwosari yang diamini warga. Dan nasipun dibagi bersama.Gamelan dibunyikan, gelaran wayang kulit dimulai. Wayang kulit digelar siang dan malam. Dengan dalang ki Sunyoto Sarimun dari Desa Mbanjarejo Kecamatan Padangan pada malam harinya, yang asli kelahiran Desa Purwosari. (SKR/Simbahgeri
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus