Purwosari - Melalui Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK), Pemkab Bojonegoro bertujuan mengentaskan kemiskinan. Dengan memberikan akses interaksi dan perlindungan terhadap Kepala Rumah Tangga Perempuan melalui optimalisasi peran TP-PKK sebagai mother care bagi KRTP Ungkap H. Harijanto, Kepala Desa Purwosari jum'at (18/9).
"Dengan memberikan akses Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) terhadap usaha produktif dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Sehingga dapat memperkuat ketahanan sosial ekonomi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar," imbuhnya saat rembug KRTP program jalin matra.
Sekertaris Jalin Matra Desa Purwosari M. Sukur menyampaikan, seorang perempuan disebut sebagai KRTP antara lain: Telah bercerai, Suami meninggal, Ditinggal suami dalam waktu yang lama (minimal 6 bulan) dan tidak mendapatkan nafkah (diterlantarkan), Memiliki suami yang difabel / cacat dan atau mengalami sakit menahun sehingga tidak bisa melakukan aktifitas produktif.
Dalam rembug KRTP, umumnya bantuan akan dipakai untuk menambah modal. Ada yang untuk membeli beras, gula, kedelai. "buat beli kedelai, ragi tempe dan plastik pak," ungkap masrini (45) salah satu KRTP yang berjualan tempe di pasar desa Purwosari. (SKR/Mbahgerit)
"Dengan memberikan akses Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) terhadap usaha produktif dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Sehingga dapat memperkuat ketahanan sosial ekonomi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar," imbuhnya saat rembug KRTP program jalin matra.
Sekertaris Jalin Matra Desa Purwosari M. Sukur menyampaikan, seorang perempuan disebut sebagai KRTP antara lain: Telah bercerai, Suami meninggal, Ditinggal suami dalam waktu yang lama (minimal 6 bulan) dan tidak mendapatkan nafkah (diterlantarkan), Memiliki suami yang difabel / cacat dan atau mengalami sakit menahun sehingga tidak bisa melakukan aktifitas produktif.
Dalam rembug KRTP, umumnya bantuan akan dipakai untuk menambah modal. Ada yang untuk membeli beras, gula, kedelai. "buat beli kedelai, ragi tempe dan plastik pak," ungkap masrini (45) salah satu KRTP yang berjualan tempe di pasar desa Purwosari. (SKR/Mbahgerit)
Anda sedang membaca artikel berjudul
0 komentar :
Posting Komentar